Senin, 07 Oktober 2013

Almin Jawad

Kusebut dia lelaki yang jatuh cinta pada Tuhan. Banyak orang yang kukenal juga mengenal Tuhan dengan baik, tapi tidak ada yang jatuh cinta pada Tuhan—seperti Kanda Almin. Bagaimana aku menjelaskannya—inilah bagian tersulitnya. Ada hal yang memang begitu adanya, sesederhana itu saja. Tidak perlu dijelaskan karena sudah jelas adanya, seperti cinta. Gampangnya, kalau kau mengenal Kanda Almin atau pernah berbincang dengannya tentang Tuhan, kau akan melihatnya—cinta.

Seandainya bisa aku terlahir menjadi seorang lelaki, seperti Kanda Almin-lah aku ingin menjadi.

Ada kesepakatan tidak tertulis yang menyebutkan bahwa lelaki lebih banyak menggunakan akalnya, sementara perempuan lebih banyak menggunakan hatinya. Anggap saja seperti itu, maka Kanda Almin adalah lelaki yang mencintai—seperti perempuan mencintai—Tuhan dengan akalnya. (Haish, bukan begini tepatnya yang ingin aku katakan, tapi aku tidak menemukan kata-kata yang tepat). Banyak orang berpikir cinta itu tidak masuk akal, benarkah? Benarkah Tuhan menciptakan sesuatu yang tidak masuk akal? Apakah Tuhan sedang alfa sewaktu menciptakan cinta? Kanda Almin mencintai Tuhan tanpa terdengar gila, tidak masuk akal, atau apa pun sebutannya. Aku yakin Tuhan tidak akan malu memiliki kekasih seperti Kanda Almin. (Ini bukan hiperbola, Kanda.)

Lelaki yang sopan dan bertutur kata lemah lembut.

Sebenarnya aku sangat rindu berbincang dengan Kanda Almin. Ada banyak hal yang ingin aku tanyakan tanpa dipandang gila. (Ya, belakangan ini aku melakukan banyak hal gila, Kanda.)

P.S. Kalau ada yang mau kenalan dengan Kanda Almin, bisa add Facebook-nya, blog-nya juga ada.